Untuk melengkapi dan menambah wawasan para siswa-siswi, sekaligus memberikan pendidikan, menumbuhkan dan menanamkan nasionalisme, heroisme dan patriotisme terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia SMP Negeri 3 Purwantoro pada hari Kamis tanggal 17 April 2014 melaksanakan program Study Wisata ke daerah Jawa Jimur.
Study Wisata ini diikuti 106 siswa dari keseluruhan kelas VIII.
Obyek-obyek wisata yang dikunjungi adalah :
1. Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) di Surabaya.
2. Planetarium
3. Wisata Bahari Lamongan.
Study Wisata berangkat hari Rabu, 16 April 2014 pada jam 23.30 WIB dan kembali pada hari Jum'at, 18 April 2014 jam 02.00 WIB.
Komando Armada RI Kawasan Timur di Surabaya
Komando Armada RI Kawasan Timur atau disingkat Koarmatim adalah salah satu Komando Utama TNI Angkatan Laut yang lahir pada 30 Maret 1985. Komando ini bermarkas besar di Surabaya, Jawa Timur. Panglima Koarmatim yang sekarang menjabat adalah Laksamana Muda TNI Agung Pramono. Ia dilantik tanggal 09 Maret 2012 menggantikan Laksamana Muda TNI Ade Supandi yang menjabat setahun.
1. Monumen Monjaya.
Monument Jalesveva Jayamahe (Monjaya) terletak di dalam daerah basis TNI AL Koarmatim Ujung, ujung Surabaya sebelah barat Dermaga Madura dan dibangun untuk mengingatkan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia adalah seorang pelaut. Monument ini dirancang oleh pematung terkenal Nyoman Nuarta. Jalesveva jayamahe yang berarti “dilaut kita tetap jaya” menggambarkan seorang perwira menengah TNI AL berpakaian lengkap menatap kea rah laut.
Monumen Monjaya
Monumen Jalesveva Jayamahe berupa patung raksasa seorang perwira menengah TNI AL yang berpakaian lengkap (Pakaian Dinas Upacara-I). Sosok tersebut nampak sedang menatap ke arah laut. Hal ini dimaksudkan sebagai generasi muda yang siap menerjang ombak dan badai menuju arah dan cita-cita bangsa Indonesia.
Jika dilihat lebih dekat, permukaan patung yang terbuat dari bahan kuningan ini tidak rata. Ini karena terbuat dari bahan yang berasal dari peluru yang ditembakkan. Patung setinggi 31 meter ini berdiri di atas gedung setinggi 29 meter. Pembangunannya dilaksanakan sejak tahun 1990 dan diresmikan pada bulan Desember 1996, bertepatan dengan Hari Armada RI 5 Desember 1996. Pematung dan arsitek keseluruhan bangunan adalah Drs. Nyoman Nuarta yang tergabung dalam Nyoman Nuarta Group.
Monumen Monjaya menjadikan kebanggaan tersendiri bagi TNI Angkatan Laut, khususnya Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim), begitu Monumen Jalesveva Jayamahe (Monjaya) terpilih 12 besar dari 37 tempat wisata yang ada di Kota Surabaya, untuk meraih penghargaan The Most Favorite Destination Award 2012.
Monumen yang dibangun pada tahun 1990 dan diresmikan oleh Presiden RI Soeharto pada bulan Desember 1996 itu, dari tahun ke tahun, baik dilihat penampilan maupun koleksi monumennya semakin menggoda masyarakat untuk datang ke Koarmatim. Ini bisa dilihat dengan jumlah pengunjung yang datang, rata-rata setiap tahun tidak kurang dari 40 ribu pengunjung mendatangi Monjaya.
Ketertarikan masyarakat terhadap obyek wisata ini, karena Monjaya merupakan satu-satunya obyek wisata yang memiliki nilai kelebihan tersendiri dibanding dengan obyek wisata yang ada di Surabaya, bahkan diseluruh pelosok nusantara. Dengan ketinggian total 60 meter (tinggi patung 31 meter dan monumen 29 meter), menjadi daya tarik sendiri bagi siapapun yang datang.
Belum lagi beberapa koleksi yang menghiasi monumen, pengunjung seakan diajak menengok kembali kebelakang untuk melihat perjalanan kelahiran dan perkembangan TNI Angkatan Laut. Dengan keberadaan monumen ini, generasi penerus mencoba merekam langkah-langkah heroik para pendiri dan sesepuh TNI Angkatan Laut dalam pengabdiannya merintis, menegakkan dan mengisi kemerdekaan. Sekaligus diharapkan dapat mengobarkan semangat perjuangan untuk mengisi kemerdekaan bagi generasi penerus saat ini dan selanjutnya.
Monument ini juga bisa digunakan untuk menara lampu pemandu atau mercusuar bagi kapal-kapal yang berlayar di sekitarnya. Patung ini memiliki tinggi 31meter dan berdiri di atas gedung setinggi 29meter. Pada dinding gedung terdapat diorama sejarah kepahlawanan pejuang bahari sejak zaman prarevolusi fisik hingga tahun 1990-an.
2. Gong Tentremyang
2. Gong Tentremyang
Selain patung berukuran raksasa, di pelataran monjaya terdapat pula sebuah gong terbesar di dunia. Gong ini diberi nama kiai "Tentremyang" dibuat menggunakan bahan logam kuningan yang dilapisi anti karat. Gong seberat 2,2ton memiliki ketebalan 6mm dan diameternya 5m. pembuatnya adalah pengrajin gamelan pimpinan Sutarjo dari desa Pelem Lor, Bantul, Yogyakarta.
Gong Terbesar Di Dunia ada di Koarmatin
Semua kapal perang TNI Angkatan Laut didahului dengan inisial KRI yang berarti Kapal Perang Republik Indonesia. TNI AL memiliki kurang lebih 148 kapal perang berbagai kelas dan jenis, belum termasuk 2 kapal layar tiang tinggi yang ada di TNI AL.jumlah kapal perang dibawah ini belum termasuk kapal patroli yang panjangnya kurang dari 36 meter yang biasa disebut KAL atau kapal angkatan laut yang berjumlah 317 unit.
TNI AL SEMUGA JAYA SELALU JAYA , AMIN aminnnn
ReplyDelete